Selamat datang di blog Rainbow Hamster,kami juga menjual makanan racikan berkualitas kaya akan vitamins dan minerals dengan memperhatikan kandungan nutrisi kebutuhan hamster berdasarkan NRC (National research council) Rainbow hamster food@kaskus

Asal muasal hamster

Hamster adalah binatang sejenis hewan pengerat, terdapat berbagai jenis di dunia dan hampir ada di tiap negara. Bentuknya yang mini membuat hamster mudah untuk dibawah kemana-mana dan tidak memerlukan kandang yang terlalu besar untuk merawatnya. Di Hamster termasuk ke dalam subfamili cricetinae. Subfamili ini terbagi ke dalam sekitar 18 spesies, yang diklasifikasikan ke dalam enam atau tujuh genus.

  • Hamster (Mesocricetus Auratus) ditemukan pertama kali pada tahun 1930 oleh Aharoni, seorang professor Zoologi Universitas Hebrew, Yerussalem.
  • Hamster merupakan hewan yang lucu, menggemaskan, dan mudah untuk dijinakkan
  • Tidak menimbulkan bau tidak sedap.
  • Pemeliharaan mudah dilakukan.
  • Nokturnal, cocok untuk masyrakat yang memiliki aktivitas padat di siang hari.


Habitat

Habitat hamster di utara terletak dari Eropa tengah sampai Siberia, Mongolia, dan Tiongkok utara sampai Korea. Habitat hamster di selatan membentang dari Suriah sampai Pakistan. Mereka hidup di perbatasan padang pasir, bukit pasir yang divegetasi, bukit di kaki gunung dan dataran rendah yang bersemak-semak dan berbatu, sungai di lembah, dan padang rumput yang luas, beberapa juga tinggal di ladang tanam. Sebaran geografi menggambarkan kelompok spesies hamster, contohnya hamster eropa ditemukan di Eropa tengah dan Siberia barat serta Tiongkok barat laut, sedangkan hamster siria (dalam beberapa artikel disebut sebagai hamster golden atau hamster emas) hanya ditemukan di kota kecil di Suriah barat laut.

Klasifikasi Hamster


Binatang yang mirip

Terdapat beberapa hewan pengerat yang kadang-kadang disebut sebagai hamster, tetapi mereka tidak termasuk dalam klasifikasi subfamili cricetinae, contohnya hamster bermahkota yang sebenarnya adalah tikus Lophiomys imhausi, contoh lainnya adalah tikus Calomyscus spp. dan Mystromys albicaudatus.

:Sumber:

Read more

Dasar Genetika - Genetika Hamster Roborovskii

Kode
Nama Mutasi
Keterangan
Negara
Tahun
?White Face
Muka lebih putih, bulu lebih terang ?
?

Merah: dominan
Hijau: semi-dominan
Biru: resesif

:Sumber:

Read more

Dasar Genetika - Genetika Hamster Winter White

Kode
Nama Mutasi
Keterangan
Negara
Tahun
d
Sapphire
Keabuan
Inggris
1980an
Pe
Pearl
Putih, kadang kala ada garis hitam/keabuan di punggung
Inggris1988
Wh
Imperial/White BelliedPutih (lethal)
Amerika1993

Merah: dominan
Hijau: semi-dominan
Biru: resesif

Read more

Dasar Genetika - Genetika Hamster Champbell

Gen Warna

Kode
Nama Mutasi
Keterangan
Negara
Tahun
a
Black
Hitam
Eropa
1997
b
Black Eyed Argente/
Sandy/
Cinnamon
Kekuningan mata hitam
Amerika
1993
c
Albino
Tidak berpigmen, warna putih
Hunggaria1988
d
Opal
Kombinasi 3 warna: hitam, coklat, putih, seperti batu opal
Kanada1993
p
Argente
Kekuningan
Rusia1993

Gen Jenis Bulu

Kode
Nama Mutasi
Keterangan
Negara
Tahun
rx
Rex
Keriting
Inggris
1999
wa
Wavy
Bergelombang
Inggris
1991
sa
Satin
Mengkilap
Inggris
1981

Gen Pola

Kode
Nama Mutasi
Keterangan
Negara
Tahun
Mi
Ruby Eyed Mottled
Bercak-bercak, mata merah rubi (lethal)
Inggris
1991
Mo
Mottled
Bercak-bercak
Inggris1991
Si
Platinum
Berwarna seperti platina (lethal)
Inggris1991

Merah: dominan
Hijau: semi-dominan
Biru: resesif

: Sumber :

Read more

Dasar Genetika - Genetika Hamster Siria

Gen Warna

Kode Nama Mutasi
Keterangan
NegaraTahun
aMelanistic Black
Hitam
Perancis
1985/86
bRust (Guninea Gold)

N/A
1961
cdAcromelanic gene - "Dark Eared White"Putih dengan telinga gelap
Amerika
1952
dgDark Grey
Abu-abu gelap
Amerika
1964
e
Cream
Krem/putih susu
Inggris
1951
Lg
Light Grey (Lethal Grey)
Abu-abu muda (lethal)
N/A
1965
p
Cinnamon
Agak oranyeAmerika
1958
ru
Ruby Red Fawn
Merah rubi - sangat jarang, diketahui hanya ada di Amerika
Inggris
1948
Sg
Silver Grey
Abu-abu keperakan (platinum)
N/A
1985/86
To
Yellow
Kuning, berhubungan dengan jenis kelamin
N/A
1962

Mottled White
Bercak putih (lethal) - diyakini sudah punah
Amerika
1949

Gen Jenis Bulu

Kode
Nama Mutasi
Keterangan
Negara
Tahun
fdHairless
Tanpa bulu
N/A
awal 1972
l
Long Haired
Bulu panjang
Amerika
1972
rx
Rex (Curly Hairs & Whiskers)
Bulu keriting
N/A
1970
Sa
Satin (Shiny Coat)
Bulu mengkilat
N/A1968

Gen Pola

Kode
Nama Mutasi
Keterangan
NegaraTahun
Ba
Banded (White Banded)
Lingkaran putih seputar leher
Amerika
1957
Ds
Dominant Spot (White Spotting)
Belang putih besar
Amerika
1964
sSpotting (piebal)
Bercak-bercak kecil - diyakini sudah punah
Amerika
1948
U
Umbrous (sooty, ie black tips to fur) Ujung bulu berwarna lain
N/A
1975
Wh

Roan (white bellied/mixture of white hairs with color)

Anopthalmic (Eyeless)

Putih, dapat menghasilkan keturunan yang tidak bermata
Amerika
1958

Merah: dominan
Hijau: semi-dominan
Biru: resesif

Beberapa warna yang diketahui berikut genetika asal warnanya:

Warna
Genetik asal
Genotip
Dove
Black, Cinnamon
aa pp
Beige

bb dgdg
Black Eyed Blonde

bb Lglg
Red Eyed Blonde

Lglg pp
Champagne

UU/Uu pp
Sable Chocolate

bb ee UU/Uu
True Chocolate

aa bb
Copper

ee bb pp UU/Uu
Cinnamon Fawn

pp ruru
Flash Eared White
Dark Eared White, Cinnamon
cdcd pp
Ivory Mata Hitam Dark Grey, Cream
dgdg ee

Cream, Light Grey
ee Lglg
Ivory Mata Merah

ee Lglg pp
Lilac
Dark Grey, Cinnamon
dgdg pp
Lilac pearl (Pink pearl)

dgdg pp To_ (jantan)

dgdg pp ToTo (betina)

Mink
Cream, Cinnamon, Umbrous

ee pp UU/Uu

Blue Mink

ee pp dgdg UU/Uu
Red Eyed Cream
Cream, Cinnamon
ee pp
Ruby Eyed Cream

ee ruru
Red Eyed Ivory
Dark Grey, Cream, Cinnamon
dgdg ee pp

Cream, Light Grey, Cinnamon
ee Lglg pp
RoanCream, White Bellied (Eyeless White)
ee Whwh
SableCream, Umbrousee UU/Uu
Sable Roan

ee Whwh UU/Uu
Smoke Pearl

dgdg To_ (jantan)

dgdg ToTo (Betina)

Honey

pp To_ (jantan)

ppToTo (betina)

Black Eyed Honey

bbTo_ (jantan)

bbToTo (betina)

Black Eyed White

ee Baba Dsds
Flesh Eared White

cdcd pp

Catatan:

Seluruh nama pewarnaan di atas disadur dari berbagai Klub Hamster di luar negeri. Klub Hamster Indonesia belum melakukan pengujian terhadap genetika warna-warna tersebut. Saat ini, Klub Hamster Indonesia tengah berupaya untuk mengumpulkan dan mengembangkan semua variasi warna yang mungkin yang bisa terjadi pada hamster siria (Mesocricetus auratus) untuk distandarkan dan diberi nama dalam bahasa indonesia.

Untuk mempermudah, dalam menentukan genetika hamster melalui pengamatan (tanpa pengujian laboratorium) dapat dilihat dari:

  • Warna ujung bulu
  • Warna bulu di dekat kulit apabila berbeda dengan ujung bulu
  • Warna bulu pada perut (spot putih/putih/ivory)
  • Warna telinga (coklat/flesh/abu-abu)
  • Warna mata (merah/rubi/hitam)
  • Apakah di pipinya ada semburat warna gelap?
  • Jenis bulu (panjang/pendek, keriting/lurus, mengkilap/biasa)

Lebih baik lagi jika ciri-ciri warna dan bulu orang tua hamster diketahui. Walau demikian, bisa saja terdapat lebih dari satu kemungkinan variasi kode genetik. Mengingat penentuan ini hanya berdasarkan pengamatan, bukan uji laboratorium.

: Sumber :

Read more

Dasar genetika Hamster

Setiap makhluk hidup di dunia ini memiliki penampakan fisik (fenotip) yang dikendalikan oleh rangkaian perintah kimia. Di dalam setiap sel makhluk hidup, terdapat sebuah inti yang memuat serangkaian kimia asam Deuxiribonucleid Acid/Asam Nuklead Deuksiribo (DNA). Setiap sel pada satu makhluk hidup, memiliki salinan DNA yang sama. Jadi, pada hamster A, sel mata memiliki salinan DNA yang sama persis dengan DNA sel kaki, sel telinga, sel rambut dan lain sebagainya. Namun demikian DNA inilah yang juga memberi perintah kepada sel-sel tersebut untuk berkembang menjadi sel-sel yang spesifik, baik menjadi sel mata, sel kaki, sel bulu, atau sel lainnya.

Umumnya, DNA selalu dinyatakan dalam bentuk berpasangan. Misalnya untuk gen bulu panjang, dinyatakan dalam ll, bukan l. Separuh dari gen binatang diturunkan dari ayah dan separu dari ibu. Dikenal pula gen-gen yang dominan terhadap gen lainnya. Gen yang dominan biasanya ditulis menggunakan huruf besar, sedangkan gen yang resesif ditulis menggunakan huruf kecil. Masih menggunakan contoh untuk gen bulu panjang, L berarti bulu pendek, l berarti bulu panjang. Dalam hal ini, L adalah dominan, sedangkan l adalah resesif. Jika gen L muncul, maka sifat l akan tersembunyi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut.

LL x ll

Jantan (LL)

L
L
Betina (ll)lLl
Ll
l
LlLl

Pada tabel di atas, jantan memiliki fenotip bulu pendek dengan genotip LL sedangkan betina memiliki fenotip bulu panjang dengan genotip ll. Alel jantan akan berpisah menjadi L dan L, sedangkan pada betina akan berpisah menjadi l dan l. Seperti tampak pada tabel, setiap anak ternyata akan memiliki genotip Ll. Karena L (bulu pendek) adalah dominan terhadap l (bulu panjang), maka dengan demikian setiap anak akan memiliki fenotip bulu pendek dan membawa sifat bulu panjang. Disebut membawa sifat bulu panjang, karena secara genetik memiliki gen l, yang jika dipasangkan pada gen l lainnya akan muncul sifat bulu panjang.

Sekarang kita perhatikan jika anakan Ll tersebut dikawinkan dengan anakan Ll (Ll x Ll).

Ll x Ll

Jantan (Ll)

L
l
Betina (Ll)L
LL
Ll
l
Llll

Ternyata jika Ll dikawinkan dengan Ll akan menghasilkan 3 macam genotip dengan perbangingan LL : Ll : ll adalah 1 : 2 : 1. Secara fenotip, keturunan yang didapatkan adalah bulu pendek dan bulu panjang dengan perbandingan 3 : 1. Inilah sebabnya Ll disebut pembawa sifat, karena dapat menghasilkan keturunan bulu pendek (ll).

Setiap makhluk hidup tidak hanya dikendalikan oleh satu pasang gen, melainkan oleh beberapa pasang gen. Berikut adalah contoh jika hamster dengan warna umbrous bulu panjang dengan pembawa sifat bulu panjang (UuLl) dikawinkan dengan warna umbrous bulu pendek dengan pembawa sifat bulu panjang (uuLl).

Uull x uuLl

Jantan (UuLl)

Umbrous, Pendek Carrier Panjang

UL
Ul
uL
ul

Betina (UuLl)

Umbrous
Pendek, Carrier Panjang

UL

UULL

Umbrous
Pendek

UULl

Umbrous
Pendek

UuLl

Umbrous
Pendek

UuLl

Umbrous
Pendek

Ul

UULl

Umbrous
Pendek

UUll

Umbrous
panjang

UuLl

Umbrous
Pendek

Uull

Umbrous
Panjang

uL

UuLL

Umbrous
Pendek

UuLl

Umbrous
Pendek

uuLL

Non-umbrous
Pendek

uuLl

Non-Umbrous
Pendek

ul

UuLl

Umbrous
Pendek

Uull

Umbrous
Panjang

uuLl

Non-umbrous
Pendek

uull

Non-umbrous
Panjang

Berdasarkan tabel di atas, ternyata perkawinan UuLi x UuLi akan menghasilkan beragam variasi genotip. Dari jantan dan betina umbrous berbulu pendek umbrous ini didapatkan empat macam variasi fenotip:

  • Umbrous berbulu pendek
  • Umbrous berbulu panjang
  • Non-umbrous berbulu pendek dan
  • Non-umbrous berbulu panjang
masing-masing dengan perbandingan 9 : 3 : 3 : 1. Jenis dengan perbandingan terkecil, biasanya akan menjadi hamster yang relatif mahal karena untuk mendapatkannya cukup sulit. Hamster akan menjadi semakin mahal (baca: langka) apabila pada hamster itu muncul banyak genotip resesif.

Perlu diperhatikan bahwa beberapa gen jika muncul bersamaan dalam satu pasang dapat membawa sifat letal, yaitu hamster menjadi cacat atau bahkan mati. Contoh pada hamster siria adalah gen Lg (abu-abu muda) dan Wh (putih). Lg dan Wh keduanya bersifat dominan. LgLg memiliki fenotip yang sama dengan Lglg. Walau demikian, LgLg dapat menyebabkan anak hamster mati. Oleh sebab itu, catatan mengenai silsilah hamster adalah penting untuk menghidari didapatkannya pasangan genetik letal.

Gen Terkait Kelamin

Jenis kelamin pada mamalia dipengaruhi oleh kromosom jantan. Pasangan gen pada betina adalah XX, sedangkan pada jantan adalah XY. Dengan demikian, XX akan membelah menjadi X dan X sedangkan XY akan membelah menjadi X dan Y.

XY x XX

Jantan (XY)

X
Y
Betina (XX)X
XX
XY
X
XX
XY

Jelas terlihat bahwa penentu kelamin adalah sperma (Y). Dalam perkawinan jantan x betina akan menghasilkan keturunan dengan jantan : betina = 1 : 1.

Beberapa gen warna diketahui terkait pada jenis kelamin hamster. Sebagai contoh, pada hamster siria gen To (warna kuning) terkait pada jenis kelamin betina, lebih tepatnya terkait pada gen X. Dengan demikan, pada betina terdapat 3 macam kombinasi gen To, yaitu ToTo (kuning), Toto (tortoiseshell), dan toto (bukan-kuning). Pada jantan, hanya terdapat satu gen X, maka hanya terdapat dua kombinasi yaitu To_ (kuning) atau to_ (bukan-kuning). Tortoiseshell adalah warna mozaik antara kuning dan bukan-kuning, hanya terdapat pada betina, karena pada satu locus gen harus terdapat gen To dan to.

XY x XX

Jantan (To_)

Kuning

Jantan (to_)

Bukan-kuning

XTo
Y_
Xto
Y_

Betina (ToTo)

Kuning

XTo

ToTo

Betina, Kuning

To_

Jantan, Kuning

Toto

Betina, Tortoiseshell

To_

Jantan, Kuning

XTo

ToTo

Betina, Kuning

To_

Jantan, Kuning

Toto

Betina, Tortoiseshell

To_

Jantan, Kuning

Betina (Toto)

Tortoiseshell

XTo

ToTo

Betina, Kuning

To_

Jantan, Kuning

Toto

Betina, Tortoiseshell

To_

Jantan, Kuning

Xto

Toto

Betina, Tortoiseshell

to_

Jantan, Bukan-kuning

toto

Betina, Bukan-Kuning

to_

Jantan, Bukan-kuning

Betina (toto)

Bukan-kuning

Xto

Toto

Betina, Tortoiseshell

to_

Jantan, Bukan-kuning

toto

Betina, Bukan-Kuning

to_

Jantan, Bukan-kuning
Xto

Toto

Betina, Tortoiseshell

to_

Jantan, Bukan-kuning

toto

Betina, Bukan-Kuning

to_

Jantan, Bukan-kuning

Pada hamster, pengetahuan tentang genetika biasanya lebih ditekankan untuk mengetahui/mendapatkan warna bulu yang diinginkan. Pewarnaan pada bulu hamster tidak hanya dipengaruhi oleh satu pasang gen, melainkan dapat terdiri dari beberapa pasang gen. Contoh: pada hamster siria, warna dove (abu-abu merpati) disebabkan oleh dua pasang gen pigmen yang tiap pasang harus bersifat resesif, yakni aa pp. Gen a adalah warna hitam dan p adalah cinnamon (agak oranye). Ketiadaan pigmen menyebabkan hamster menjadi berwarna albino (bulu putih, mata merah).

Kromosom

DNA pada setiap makhluk hidup disimpan dalam suatu wadah yang disebut kromosom. Tiap kromosom menyimpan DNA yang mempunyai tugas khusus untuk mengatur bentuk fisik tubuh. Jumlah kromosom pada tiap spesies berbeda. Oleh sebab itu, tidak semua makhluk hidup bisa melakukan perkawinan antar spesies, karena tiap kromosom dari sperma harus mendapat pasangan kromosom lain dari sel telur. Walaupun jumlah kromosom sama, belum tentu perkawinan berhasil. Ibarat kunci dan gembok, pasangan kromosom dari sperma dan sel telur harus identik. Kunci berbentuk bulat tidak dapat dimasukkan ke lubang gembok yang berbentuk pipih. Inilah mengapa perkawinan antar spesies yang memiliki kromosom sama belum tentu berhasil. Kalaupun berhasil, biasanya akan menghasilkan mutasi yang menyebabkan cacat pada keturunan atau kematian pada induk.

Jumlah kromosom pada tiap-tiap spesies hamster:

Spesies Jumlah Kromosom
Hamster Siria - Mesocricetus auratus
44 pasang
Hamster Campbel - Phodophus campbelli
28 pasang
Hamster Winter White - Phodophus sungorus
28 pasang
Hamster Roborovski - Phodophus roborovskii
34 pasang
Hamster Cina - Cricetulus griceus
22 pasang

Jika melihat tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah kromosom pada hamster campbell dan winter white adalah sama, yakni 28 pasang. Lalu sering muncul pertanyaan, apakah kedua spesies tersebut dapat dikawin silangkan? Jawabannya bisa. Namun demikian sangat tidak disarankan untuk mengawin silangkan kedua jenis hamster ini. Dalam sebagaian besar kasus kawin silang antara hamster campbell dan winter white sering didapati anak yang cacat dan bahkan letal (mati). Perkawinan antar jenis ini dianggap sebagai tindakan tidak bermoral.

Read more

Sekilas tentang Hamster

Hamster adalah binatang kecil yang termasuk dalam ordo Rodentia. Atrinya, hamster termasuk dalam kelompok binatang pengerat seperti halnya kelinci, marmut, dan tikus. Walau demikian, orang - terutama di Indonesia - sering salah menyebut hamster sebagai tikus atau marmut. Tentu saja ini salah, karena mereka jelas berbeda. Dibandingkan tikus, hamster memiliki bentuk tubuh yang lebih bulat, berbulu (tikus nyaris tidak berbulu), memiliki aneka warna bulu, serta ekor pendek dant tertutup bulu. Dibandingkan marmut, jelas hamster memiliki ukuran tubuh yang jauh lebih kecil.

Hamster

Hamster suka sekali meliang

Berikut adalah taksonomi hamster:
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Rodentia
Sub-Ordo: Myomorpha
Superfamili: Muroidea
Famili: Cricetidae
Subfamili: Cricetinae
Fischer de Waldheim, 1817

Hamster bukanlah binatang asli Indonesia. Kebanyakan hamster berasal dari daerah sub-tropis sebelah utara, terutama sekitar Rusia, Mongolia, Cina bagian utara, dan Siria. Ada banyak ragam hamster di dunia. Walau demikian, hanya ada 4 jenis hamster yang umum dipelihara di Indonesia, yakni Hamster Siria, Hamster Campbell, Hamster Winter White, dan Hamster Roborovskii. Ada beberapa orang yang menyebut Hamster Cina. Hamster ini tidak populer di Indonesia dikarenakan proses pemeliharaannya yang tidak mudah, serta perkembangbiakannya yang relatif sulit.

Awalnya hamster digunakan sebagai binatang media percobaan di laboratorium. Seiring berjalannya waktu, hamster mulai dikenal sebagai binatang peliharaan. Wajah hamster yang lucu dan menggemaskan membuat banyak orang terpikat. Selain itu, memelihara hamster juga memerlukan usaha yang sangat minimal. Pemilik hamster cukup menyediakan aquarium, serbuk kayu untuk media tidur dan penyerap kotoran, botol minum, serta makanan yang memenuhi syarat untuk memenuhi kebutuhan gizi hamster. Semuanya sangat mudah.

Tidak semua jenis hamster mudah dipelihara. Pengetahuan teknis untuk memelihara hamster mutlak diperlukan. Beberapa jenis hamster, seperti Campbell mengenali lingkungannya dengan mencicipi (menggigit) untuk orang yang belum paham betul dengan perangai Campbell, bisa dipastikan akan sering digigit. Gigitan hamster tidaklah berbahaya, walaupun seringkali mengakibatkan tangan berdarah.

: Sumber :

Read more